Sekarang saya mau kembali urun bicara soal sarjana Biologi. Pada tulisan dulu sebelumnya, saya sudah pernah bicara mengenai urusan sarjana Biologi ini. Saat ini, saya hanya mau sekedar melakukan update saja mengenai perubahan kesimpulan apa saja yang terjadi setelah hampir tujuh tahun saya menyelesaikan pendidikan sarjana Biologi dan melanjutkan pelajaran saya ke dunia kerja.
Sebenarnya, corat-coret iseng mengenai sarjana Biologi ini adalah pe-er yang sangat sengaja saya berikan ke diri saya sendiri untuk dikerjakan secepatnya. Bukannya apa-apa, dari beberapa interaksi dengan sahabat serta melihat beberapa hit pencarian di blog saya, ternyata banyak orang yang memerlukan informasi seputar pekerjaan untuk para sarjana Biologi.
Setelah saya lihat lagi di situs pencarian google, ternyata urusan pekerjaan untuk sarjana Biologi ini memang agak jarang ditemui. Saya jadi bertanya: apa iya keahlian sarjana Biologi tidak banyak dibutuhkan di lapangan pekerjaan di Indonesia? Ataukah memang dunia tenaga kerja memang hanya sedikit yang membutuhkan secara spesifik lulusan Biologi? Atau malah jangan-jangan sarjana Biologi ini dihindari dalam pencarian kebutuhan tenaga kerja?
Kalau boleh sedikit berkata sarkastik (jangan marah lho ya..), pandangan orang umum tentang sarjana Biologi saat ini adalah seputar orang-orang yang memperhatikan lingkungan, atau jago menghafal bentuk dan nama latin hewan dan tumbuhan, atau peneliti di lab dengan jas putih, atau malah kutu buku (geek). Sementara sarjana Biologi yang telah jauh meninggalkan dunia Biologi, melepaskan sejarah ke-Biologi-annya bergerak ke dunia yang lebih ‘nyata’.
Apa memang begitu ya?
***
Saya mengklasifikasikan diri saya sebagai orang yang kuper untuk mengetahui dunia pekerjaan untuk lulusan Biologi. Baik di pekerjaan maupun lingkungan permainan saya, jarang sekali ada lulusan Biologi yang saya temui. Kabar tentang lulusan Biologi ini paling-paling saya ketahui melalui kabar burung atau kabar elektronik dari teman-teman seperjuangan ketika masa perkuliahan. Makanya, dengan rendah diri (bukan rendah hati ya? :D) saya mengakui ke-kuper-an saya terhadap para lulusan Biologi lain.
Misalnya saja, di pekerjaan yang saat ini sedang saya tekuni di dunia perawatan kesehatan (healthcare), tidak banyak sarjana Biologi yang nyangkut. Kalaupun ada, biasanya terjadi karena kebetulan-kebetulan, ketidaksengajaan-ketidaksengajaan, atau malah kecelakaan-kecelakaan. Jadi bukan sesuatu yang by-design, melainkan lebih banyak yang by-accident.
Negara Indonesia lumayan tertinggal di bidang perawatan kesehatan dibandingkan negara lain. Bahkan di ASEAN, sistem perawatan kesehatan kita hanya sedikit lebih baik dibandingkan Myanmar. Sedangkan, negara Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei, bahkan Vietnam sudah cukup jauh meninggalkan kita. Kita membutuhkan “akselerasi intelektual” untuk menjawab permasalahan dunia kesehatan dan untuk itu dibutuhkan isi kepala sarjana Biologi untuk menjawab sebagian tantangan ini.
Oleh karena itu, dunia perawatan kesehatan dapat lebih berkembang kalau sarjana Biologi dapat by-design dapat mengintegrasikan diri ke dalamnya. Sejauh ini, dari beberapa kali saya terlibat membantu wawancara untuk mengisi lowongan pekerjaan di perusahaan, tidak ada lulusan Biologi yang by-design bergabung untuk mengembangkan karir di dunia perawatan kesehatan. Lebih tepatnya, saya belum pernah mewawancarai lulusan Biologi untuk lowongan pekerjaan di perusahaan saya! Padahal, perusahaan saya tidak malu-maluin, lho (promosi sedikit ah..)
Sumbangsih lulusan Biologi terhadap dunia perawatan kesehatan ini memang agak ketinggalan. Entahlah saat ini apakah sudah ada perubahan kurikulum atau belum, tetapi tujuh tahun yang lalu ketika saya meninggalkan dunia sekolahan Biologi, lulusannya belum dididik untuk siap kerja di dunia perawatan kesehatan. Paling jauh, baru siap didik dan latih untuk belajar lagi mengenai dunia perawatan kesehatan.
Masalahnya, di dunia perawatan kesehatan Indonesia yang lumayan ‘feodal’, sangat jarang perusahaan yang mau melatih dari awal. Kebanyakan perusahaan farmasi atau alat kesehatan pragmatis, hanya mau melatih sumber daya manusia-nya untuk keterampilan hilir saja. Bidang hulu memakan biaya investasi cukup besar dan pengembalian yang lama sehingga resikonya menjadi sangat tinggi dan sedapat mungkin dihindari. Tetapi dengan tingkat kebutuhan pengembangan dunia perawatan kesehatan yang tinggi, apa iya keterampilan hilir saja cukup untuk mengembangkan dunia perawatan kesehatan ini?
Sekali lagi, ini mungkin saja karena kekurang-gaulan saya saja bisa-bisanya menyimpulkan hal yang begini-begini. Entah ada apa yang lain? :)
(bersambung)
15 komentar:
Ass. saya ila (lailatul Maghfiroh).mahasiwi jur. biologi universitas airlangga yang sedang menempuh semester akhir insyaAllah november sudah lulus,saya sangat berminat dan antusias dengan pekerjaan yang anda tekuni sekarang, melihat bidang studi yang saya tekuni saat ini semakin berkembang dg mata kuliah yang beragam misalnya teratologi, genetika molekuler, terutama mikrobiologi yang menjadi fokus saya di jurusan biologi sangat sesuai dan cukup dijadikan bekal sebagai pegawai di perusahaan anda (health care khususnya). saya harap tulisan saya ini dapat merekomendasikan saya sebagai pegawai di tempat anda bekerja. terima kasih,,, n tetap jaya mahasiswa biologi.
Waalaikum salam Ila,
Semoga sukses merentas karir di bidang healthcare.
Kalau mau melamar ke tempat kerja saya, silakan lihat websitenya di http://www.bbraun.com
Terima kasih.
saya tamatan biologi fmipa unud bali, blom punya kerjaan, tolong dibantu no hp 085739386163 nama alit wisnu thank's
ass. Saya wiwit lulusan biologi undip 2009. Saat ini saya bekerja di lab mikro di sbuah RSU pusat milik kemenkes di Jakarta. Saya setuju dengan ulasan saudara diatas. Memang, rupanya sumbangsih sarjana bio di bidang kesehatan masih sgt minim. Tetapi sebenarnya sy pikir sarjana bio memiliki kemampuan yang sgt cukup untuk bekerja di bidang pelayanan kesehatan. Tetapi dia harus kreatif dan mencoba untuk out of the box. Kenyataan yang paling sering saya jumpai di lapangan adalah ketidaktahuan calon pengguna tenaga kita mengenai kemampuian dan keahlian yang kita miliki. Ini mrupakan pr bersama. Bagaimana dengan pendapat rekan penulis sendiri?
Salam kenal Mbak Wiwit.
Memang benar bahwa pengetahuan tentang kemampuan dan keahlian lulusan Biologi itu masih kurang diketahui. Oleh karena itu, para senior yang telah berkecimpung di bidang spesifik harus sering kembali ke kampus dan sharing tentang dunia yang digelutinya.
Lebih bagus lagi kalau bisa menginspirasi lulusan baru melakukan kegiatan wirausaha berbasis biologi. :)
Salam bang choky... artikelnya sangat menarik...
mungkin memang biologi kurang menarik di INDONESIA...(saya juga sempat bingung ketika dapet jurusan biology) karena beasiswa saya ambil saja hehe...mungkin anak2 biology banyak yang lari ke bidang lain juga.. misalnya perbankan.. namun menurut saya banyak juga anak biology masuk kesehatan.. apalagi sekarang dunia kesehatan sudah masuk ke arah molekuler....
Salam,,, saepudin
Salam Bang Choky, saya lulusan biologi unima 2010. Kurangnya lapangan kerja untuk lulusan biologi membuat kami mau tidak mau terpaksa banting setir jadi pekerja yang bukan dibidang yang kami geluti selama kuliah. Tak jarang juga kami menerima anggapan miring yang mengatakan bahwa kami lulusan yang tidak berkualitas hanya dikarenakan pekerjaan yang digeluti tidak sesuai dengan apa yang kami dapat selama kuliah.
ass..mas coky
saya rara sarjana biology unp..sebenar nya saya sangat ingin bkerja sejalur dg disiplin ilmu saya,tp di daerah domisili saya(padang)..sangat susah dapatkan pekerjaan yg sesuai dg bidang biologi..
pernah ada 1x di lab.kes prodia
eh,g tw ny jd sales..ya males sya..
sbenarny sya sngt ingin bkerja d bidang kesetan. kebetulan konsentrasi dan skripsi saya tentang biomedis
mungkin ga sarjana bio kerja jadi analist lab di rs?
walopun rs ny g buka info lowongan,bole g kita masukin ja lamaran ny?
salam semangat bwt sarjana biology
@Aggie Waleleng: Sebenarnya banyak sekali kesempatan untuk lulusan sarjana Biologi. Masalahnya adalah informasi yang tidak sampai kepada lulusan baru ini. Mulai dari bidang medis, perbankan, lingkungan, pertambangan saat ini sedang aktif mencari lulusan biologi.
Lagipula, tidak bekerja di bidang yang sesuai juga bukan menjadi masalah. Saya pernah membaca hanya 15% lulusan sarjana di Indonesia yang bekerja sesuai bidangnya.
Menurut saya yang penting adalah passion dalam berkarir ke depannya. Dan kata siapa ilmu Biologi tidak dapat diterapkan di bidang lain? Bagi saya, ilmu biologi juga bisa menjelaskan berbagai fenomena masyarakat. Argumen evolusi, biodiversitas, genetika, neurosains sering saya gunakan dalam pekerjaan saya sehari-hari.. :)
Semoga sukses dalam dunia setelah kuliah Biologi!
@Rara: Saat ini, saya bekerja di dunia Biomedis, di bagian marketing perusahaan alat kesehatan. Saya melihat peluang sarjana Biologi dalam dunia kesehatan sangat luas. Apalagi melihat populasi dan profil demografi Indonesia, mestinya prospeknya akan sangat cerah.
Banyak teman saya saat ini bekerja menjadi peneliti di fasilitas medis, salah satunya ada yang menjadi ahli bayi tabung.
Kalau memang belum melihat peluang di Padang, mengapa tidak ke kota2 di Jawa yang membutuhkan ahli2 biomedis? Saat ini banyak sekali RS baru, baik negeri atau swasta, yang mencari sarjana Biomedis yang mau berkarir di bidang ini. Kalau ada yang buka lowongan, daftar saja dulu. Biar perusahaan itu yang menentukan boleh atau tidak kita bergabung dengan perusahaannya.. :)
Tetap semangat!
Terimakasih atas saran anda.
Saat ini saya memang telah bekerja di perusahaan yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan biologi, Namun saya tidak menyesal pernah mengenal Biologi, banyak hal yang terjadi di dunia ini diketahui dengan adanya ilmu ini.Pada kenyataannya Di Manado memang tidak banyak perusahaan yang mencari lulusan seperti kami. Namun seperti yang anda katakan ada banyak lahannya di Pulau Jawa. ini sangat membantu saya nantinya bila selesai kerja disini saya akan mencoba mencari pekerjaan di Pulau Jawa nantinya. Salam Sukses ! Biologi !
Hai Mas Choky curhat dikit yaa, aku ingin mnjadi seorg pneliti hebat
Maka dari itu aku ingin masuk jurusn biologi murni tapi banyak yg mragukan, kata mereka "Masuk pndidikan/bidan saja lebih mudah dapat krjaan, kalo masuk biologi nanti ndak dtau mau kerja apa?"
Yg aneh stelah mndengar'y aku kok sedih & rasa'y gmana yaa abis gak dapat dukungn dari mnapun? Karna stau saya jurusn biologi banyak hubungn'y dengan ksehatan brarti akan banyak pluang
Tapi qsearch2 emang kurang sih yg nyari, gmana donk?? -_-
Hai Mas Choky curhat dikit yaa :) aku Niar 2014 ini insya Allah lulus MA & rncana lanjut jurusn biologi murni tapi banyak yg mragukan, kata mereka "Masuk pndidikan/bidan saja lebih mudah dapat krjaan, kalo masuk biologi nanti ndak dtau mau kerja apa?"
Yg aneh stelah mndengar'y aku kok sedih & rasa'y gmana yaa abis gak dapat dukungn dari mnapun? Stau saya jurusn biologi banyak hubungn'y dengan ksehatan brarti akan banyak pluang
Tapi qsearch2 emang kurang sih yg nyari, gmana donk?? -_-
Assalamualaikum
saya tonny mahasiswa biologi semester 3. saya mau minta pencerahannya donk.saat ini saya masih bingung dengan prospek lulusan biologi.apakah lulusan biologi bisa masuk ke dalam dunia kesehatan?sebenarnya basic saya di kefarmasian dan saya ingin melanjutkan profesi saya di dunia kefarmasian setelah lulus dari biologi.apakah hal tersebut mgkin dilakukan?klo iya apakah ada makul2 khusus yang harus saya ambil untuk bisa masuk ke dunia kesehatan tersebut?trimakasih
Halo Tonny, salam kenal.
Prospek lulusan Biologi masih sangat besar. Yang terpenting adalah kita mau tetap belajar hal-hal baru. Kegesitan belajar sangat penting di dunia setelah kuliah.
Dunia kesehatan juga masih sangat prospektif. Silakan juga melanjutkan ke Farmasi bila ingin berkembang di dunia ini. Pada waktu saya kuliah, tidak ada mata kuliah khusus untuk Farmasi, dan menurut saya, perusahaan kesehatan juga tidak terlalu melihat mata kuliah khusus ini.
Sekali lagi, yang terpenting adalah tetap berpikiran terbuka dan tetap belajar.
Posting Komentar