31 Desember 2006

Kaleidoskop Cokhy 2006

Dear you,
This is my posting after sooo.... long. Last posting I had was in Dec 30th, 2005. Well, it’s quite long. But just for pleasure, I wrote one two things between last posting and now. I will input them in this blog ASAP.

Sekarang adalah tepat tanggal 27 Desember 2006 pukul 19.36 WIB, saat tulisan ini pertama kali dimulai. Hampir setahun tidak menulis di blog ini sepertinya banyak yang harus diceritakan. Banyak kisah sedih, tapi lebih banyak lagi kisah menyenangkan. Plus, banyak momen2 ‘A-ha’ dan juga momen ‘I-hi..” Overall, this year is great great year. It should always be!

Saat ini, gw sedang di SBUX (sebuah nama di NYSE). Lagi sendiri, mendengarkan sound check sebuah band bernama D’Cinnamon yang besok jam 6 pagi akan bikin video clip (soon gonna be celebrities!). Seinget gw, sekitar tanggal segini pula tahun lalu, gw mengetik blog di akhir tahun di sbux yang sama pula.. (setia bgt ya gw!). Alangkah baiknya kalau kalau tahun depan juga bisa melakukan hal yang sama.

Kisah hari ini pastinya berbeda dengan kisah tahun lalu. Enaknya, cerita ini dibagi jadi beberapa topik yang moga2 bisa “terpaksa pura-pura tidak sengaja” terkait satu sama lain. Okeh?

Ceritanya bermula dari sebuat perangkat komunikasi cangih bernama PDA phone. Pernah gw denger dari my old friend, Putu (semoga dia ga boong), sebuah survei sosial menyatakan bahwa HP adalah satu dari sangat sedikit hal dimana kaum pria lebih bangga memiliki benda yang satu ini bila makin kecil. Makin kecil makin bangga.. Secara tidak sadar, gw adalah orang yang ternyata setuju dengan survei ini. Jadi, gw beli Dopod 818 pada tanggal 11 Januari 2006 sekitar pukul 16.00. Kenapa gw inget? Karena sms yang kesimpen di memori HP ini belom pernah terhapus sampe sekarang. Jadi kurang lebih sudah 350 hari HP ini sudah bertugas dan masih memuat sms dari pertama hari tugasnya.

Dengan bertugasnya PDA phone ini menemani kehidupan sehari-hari gw, terus terang perangkat ini mendukung aktivitas, hubungan sosial, dan sedikit mengangkat derajat. Bahkan, beberapa ‘pick-up line’ yang sering terlontar saat ngobrol dengan orang yang relevan juga berasal dari seputar perangkat ini. Selanjutnya, deretan sms yang tidak pernah dihapus dari hp gw ini akan menjadi sekedar guideline dalam ‘kaleidoskop 2006’ ini.

Love lifeAda beberapa hal yang berkaitan dengan kategori love life.. Ada yang gw pasang posisi beli, orangnya ga mau jual. Ada pula yang ada pasang posisi beli, gwnya ga mau jual.. Jual mahal gitu loh.. (Sombong betul yah :P )

Yang gw ngarep tapi bad response antara lain: orang di tempat gw berlangganan, mantan temen kantor. Sedangkan yang orang laen ngarep tapi gwnya ga nyetrum ada temen maen, temen perusahaan, dan client gw. Kapan yah ketemu orang yang dianya ngarep, gwnya juga ngarep?? Gw ga muluk2 sih.. I just want love that will last.

Summary : Awal tahun 2006 status djomblo… Dari hasil prakiraan cuaca terakhir, sepertinya hal yang tidak terlalu berbeda terjadi pula pada akhir tahun 2006… Try harder, better luck next time.
CareerBicara soal karir, tahun 2006 ini adalah pertama kalinya secara resmi gw berada pada posisi middle management. Walaupun sudah diinformasikan sejak Oktober 2005, gw ga pernah membayangkan apa sebenarnya tugas dari seorang manajer tingkat menengah. Eiit, jangan salah sangka, gw belum setingkat manajer, apalagi ‘Head of Division’ seperti yang pertama kali dicetuskan oleh Yayi. Saat ini gw ada di posisi manajemen produk lah...

Ketika gw pindah dari perusahaan elektronik Sharp ke perusahan alat medis B Braun, gw mengharapkan perpindahan dari posisi belakang meja (marketing) ke posisi lapangan (sales). Kurang dari setahun, ternyata kemewahan untuk bekerja di posisi belakang meja diberikan kembali oleh B Braun. Well, ternyata memang gw lebih punya tampang orang kantoran dibandingkan tampang orang lapangan.

Jadi, per 1 Januari 2006 gw dipercaya untuk mengembangkan business area Neurosurgery (Bedah Saraf) yang relatif kecil (sekitar 1 miliar rupiah setahun) dan diharapkan berkembang,. Di samping itu juga membantu bisnis yang sudah besar, yaitu bisnis benang operasi. Terjadi beberapa perubahan kecil sepanjang tahun hingga akhirnya gw sekarang menyebrang tidak lagi membantu bisnis benang operasi, melainkan bisnis instrument bedah disamping bisnis bedah saraf sebagai intinya.

Terus terang, manajemen tinggi B Braun Indonesia lebih membeli harapan perkembangan diri gw daripada pengalaman gw dalam pengembangan bisnis. Seperti yang Managing Director B Braun Indonesia bilang, produk boleh sama, harga boleh bersaing, distribusi boleh rapat, promosi boleh menarik, but it’s people that make the differences. I really buy that!

Gw akui, menurut standar pribadi, gw tidak berkembang cukup cepat awalnya. Bahkan sampai Q3-2006 gw masih meraba-raba. Bagaimana bertahan menjadi product management yang baik di B Braun belum memiliki sistem dengan baik. Dengan luasnya business scope B Braun, maka masing-masing bisnis memiliki tantangan yang sangat berbeda. Tetapi sekarang, gw tahu di mana gw seharusnya, di mana gw sekarang, dan bagaimana cara gw berlari mencapai tempat di mana gw seharusnya.

Inspirasi gw mengerti apa sesungguhnya yang harus gw lakukan adalah berasal dari buku “How to get rich” dari Donald Trump. Di situ ada tulisan mengenai selama seminggu apa yang dia lakukan sehari-hari, dari jam ke jam, dari menit ke menit. Well, dari yang selama ini gw tahu tapi tidak benar-benar mengerti adalah “fokus pada hal yang benar terlebih dahulu, baru mengerjakan hal tersebut dengan benar“.

Bisnis bedah saraf sudah berkembang sekitar 100% menjadi 2 M, tapi harus diakui kontribusi yang gw lakukan masih belum optimal. Masih ada ruang untuk tumbuh berkembang. Ini adalah tahun terjal pembelajaran dan gw sangat senang dengan itu. Semoga tahun depan momentumnya tetap terjaga dan tantangannya bisa lebih menarik. Seperti kata Presiden B Braun Asia Pasific -Hae Dong Kim, “If it’s easy, it’s not for me..”.

Summary : Awal tahun 2006 mulai di posisi baru tanpa tahu apa yang harus dilakukan. Setelah proses pembelajaran yang terjal, akhir tahun 2006 sudah mulai mengerti dan merencanakan apa yang harus dilakukan di tahun-tahun mendatang.
Social Life
Mari bicara tentang kehidupan sosial. Prinsipnya, gw suka ketemu dengan orang baru dengan latar belakang yang berbeda pula. Banyak hal yang dapat dipelajari bahkan tidak jarang memberikan sudut pandang yang berbeda akan kehidupan. Dengan bertambahnya fasilitas transportasi, yaitu kendaraan beroda empat alias mobil, jangkauan jelajah gw meningkat, selain juga biaya transportasi juga meningkat tentunya... :(

Di tahun 2006 ini gw beberapa (puluh) kali mengunjungi Starbucks Thamrin untuk bertemu teman lama dan teman baru. Dari hasil beberapa kali pertemuan di Starbucks Thamrin, terbentuk komunitas obrol-obrol ga jelas, dan tebak saja, topik yang paling sering dibicarakan tak lain tak bukan adalah masalah percintaan..

Sebenarnya komunitas ini berawal dari jazz. Setiap Rabu malam di Starbucks Thamrin ini ada jazz performance dari berbagai macam band hasil audisi Sari Siswarni, marketing people dari franchise Starbucks PT. Mitra Adi Perkasa. Sebagai tuan rumah yang ramah, tidak jarang kita sering mendapat beberapa gimmicks, free coupons, kadang kenalan baru.. In return, kadang-kadang Robert dan gw memberikan unlimited schedule untuk konsultasi masalah asmara. Hehe… kok konsultasi sama orang yang juga jomblo yah.

Apalagi berhubung Sari yang mengaudisi band, selalu akhirnya kita diperkenalkan dengan personil band yang main di tempat ini. Belakangan, malah gw kenal dengan Beben, founder dari Komunitas Jazz Kemayoran (KJK). Sebelum kenal dengan teman di Starbucks, gw telah beberapa kali mengunjungi KJK dan gw kagum usaha mas Beben yang konsisten membuat suatu komunitas jazz exist di dunia yang lebih berwarna pop seperti saat ini.

Di samping itu, ada pula Robert Simatupang my best friend, teman begadang gw di mobil. Kadang gw wingman dia dan tidak jarang pula dia me-‘wingman’-i gw. Kadang gw juga menjadi co-mentor dia dalam menerima konsultasi tentang perjodohan. Client yang paling sering kami tangani salah duanya adalah Ester (Accor Presdir’s Secretary) dan Linda (marketing Hotel Redtop, dan per tanggal 5 Januari ini Marketing Coordinator Gren Melia). Mereka punya cerita menarik mengenai kehidupan di dunia Hospitality Business.

Terakhir ada Abel, manusia dengan pola pikir yang sangat bebas, regular customer Starbucks yang kenal dengan hampir seluruh barista dan store manager Starbucks di tempat gaul Jakarta dan sekitarnya. Kalo ada pemilihan The Best Customer of Starbucks Indonesia, gw rasa dia adalah nominator terdepan dengan kemungkinan menang sebesar 99.9%!

Secara umum, makhluk-makhluk inilah yang sering absen di komunitas Rabu malam. Dari sinilah berbagai diskusi sering terjadi. Tidak jarang menambah wawasan umum gw dan memberikan wacana tentang cara memahami bahwa dunia adalah di sini, bukan di luar sana...

Summary : Tahun 2006 adalah tahun coffee experience, jazz, and community… An enjoyable discussion with a glass of coffee and dozens of jazz music.

Food, Exercise, and HealthDengan sangat menyesal gw memberitahu bahwa gw sakit flu ditambah sedikit demam saat menulis kaleidoskop 2006 ini. Gw menyalahkan pertemuan terakhir hari Rabu kemarin dimana gw tiba rumah sangat terlambat (sebaiknya tidak ditulis jam tibanya!). Bisa aja nyalahin orang… ya masa nyalahin monyet sih?

Akhir-akhir ini gw menyadari bahwa makanan, olahraga, dan istirahat sangat penting untuk kelangsungan kesehatan gw. Ga perlu diceritakan lagi pada temen kuliah gw, cukup dilihat... Hampir semua orang bilang gw gendutan… Secara keseluruhan berat gw pernah tercatat naik sampai 17 kg dibandingkan saat kuliah dulu.

Seiring dengan meningkatnya income, aksesibilitas gw terhadap makanan jadi lebih mudah. Istilahnya, dulu buat makan pas-pasan.. kalo mo makan pizza hut ga bisa tiap harilah (sombong banget yah). Sekarang, kalo mo makan yang kayak begitu tiap hari, bisa aja dijabanin (lebih sombong lagi!). Paling akhir bulan agak2 cekak aja.. :)

Tapi Alhamdulillahirobbil alamin.. gw belum pernah kesulitan keuangan untuk makan. Ya itu, pas-pasan aja kok. Pas mau makan pizza ada duit, pas mau makan sushi juga ada duit... Pas mau makan akhir bulan, nah ini dia, ga ada duitnya... :). Sebagai konsekuensinya, gw harus memilih makanan yang harus mulai dijaga. Belakangan ini gw mulai mengurangi makan fast food dan soft drink (kadang-kadang saja tidak sering seperti dulu) dan mulai memakan sayuran (walaupun kebanyakan terbatas di sayur bayem, cah kangkung dan terakhir salad2an).

Gw saat ini juga lagi mengandrungi sushi dan sashimi. Makanan mentah yang tahun lalu tidak pernah ada dalam kamus gw. Ngebayangin aja muntah kali.. Berawal dari insiden percobaan pembunuhan oleh my bestfriend, Satwika dan pasangannya Wening. Mereka ngeracunin gw dengan wasabi sushi... Sial bener, pedesnya beda dengan cabe biasa, terasa menyengat sampai ke sinus hidung. Malah, gw sampe muntah tuh. Sayang banget, dasarnya gw baek sehingga tidak bisa spontan muntahin ke mereka. Hehe..

Semenjak insiden ini, gw melakukan wisata kuliner sushi ke berbagai tempat di berbagai kota. Dari Jakarta, Bandung, Surabaya, sampai Singapura. Tidak kurang dari 15 restoran sushi sudah gw coba. Tak jarang, restoran sushi yang gw suka akan gw recommend ke wika untuk dicoba ulang. Peringatan untuk pemula, tidak semua orang akan suka sushi. Adek gw, Dicke dan Ez mau muntah pas gw ajakin makan sushi. Sekedar preview singkat:
- For beginners, go to Sushi Tei (banyak cabangnya).
- For intermediates and advance people: go to Sushi Tengoku. I think it’s the best sushi taste I ever had.
- Last one, for hungry and very hungry people, go to Poke Sushi. It’s all-you-can-eat sushi restaurant. Worthed for very hungry people with large capacity of stomach! Wika dan gw pernah sushi battle di restoran sushi ini dan tentu saja anda bisa tebak pemenang definitifnya, kan?

Dari segi olahraga, semenjak gw pindah dari kantor lama di Cempaka Mas ke daerah Kuningan, gw belum menemukan tempat berenang baru. Biasanya, gw numpang sama Yayi, salah satu sahabat gw juga, untuk berenang di apartemen Cempaka Mas. Secara dia adalah semacam simpenan bosnya (hehe...), kan dapet jatah fasilitas berenang di apartemen tuh. (Hehe... maap yi, becanda).

Sejak gw pindah ke Kuningan (masih di perusahaan sama, tapi beda kantor), paling2 gw cuma bisa lari pagi doang. Lumayan sih kalo rajin, masalahnya belon rajin nih. Ternyata untuk olahraga secara teratur diperlukan partner. Nah, masalahnya sodara gw si Billy cuma di awal doang rajinnya.. selanjutnya males2an juga. Taktik blom berhasil nih...

Summary : Berat badan meningkat pesat, makanan boleh enak tapi tetap harus sehat. Olahraga teratur harus dilakukan, makanya cari partner. Dan tetep saja, sushi never die!!!

Financial Review
Wah, bicara masalah finansial, gw akui masih punya rapor merah, semerah darah. Sebenernya sih masih untung ga minus, tapi tetap aja tidak ada pendapatan residu… Gw sadari banget wealth management gw sangat buruk. Untuk memulai sebuah pengumpulan kekayaan dan mempertahankannya membutuhkan proses yang disiplin dan sering kali membosankan.

Nabung kan ngebosenin, apalagi mulai part-time business, lebih ga jelas.. Lebih seru kita bisa jalan dan bergaul tiap malem. Hangout sambil ngopi2, pesta2 sushi, makan2 di tempat yang enak, weekend nonton bareng temen atau kecengan. Kalo capek? Kan bisa pijat pencet kaki alias refleksi!

But, it’s not right… Matahari tidak akan bersinar selamanya. Bahkan, kadang2 untuk waktu yang cukup lama matahari tidak terbit sama sekali! Tanya aja orang kutub tuh. You’ve got to be ready for rainy days, dude…

Setelah gw perkirakan neraca keuangan gw (dikira-kira saja sebab tidak ditulis!), semua yang masuk bulan ini, akan keluar diakhir bulannya. Yah, plus minus sih.. kadang lebih sedikit, kadang hutang sedikit. Kartu kredit adalah sebuah pedang bermata dua, kadang mata kanannya ngedip, kadang mata kirinya ngedip…:) Selain itu, sudah ada rekening tabungan, tapi sepertinya tidak digunakan dengan baik. Kartu ATMnya ditaruh di dompet sih!

Tahun ini gw membaca beberapa buku dan artikel mengenai keuangan dan investasi. Sebagian menyenangkan, sebagian lagi menyadarkan gw bahwa banyak hal-hal yang harus diperbaiki mengenai penguasaan diri terhadap uang. Kita yang mengendalikan uang, bukan uang yang mengendalikan kita. Kalo kita bangun pagi dan merasa terpaksa bekerja karena khawatir ga ada uang jajan untuk besok, itu salah satu tanda kita bekerja untuk uang.

Ada rasa bersalah membicarakan masalah uang, seakan gw merasa tamak dan materialistis. Tapi sengaja gw tulis mengenai hal ini di forum untuk menghancurkan mindset bahwa pembicaraan mengenai keuangan pribadi adalah tabu. Diskusi keuangan adalah bukan hal yang harus ditutup-tutupi. Hal ini seharusnya dibicarakan kepada orang-orang terdekat agar mereka mendukung dan membantu anda mencapai hal yang kita inginkan.

Ringkasnya, untuk mengurangi rasa malu mengemukakan fakta di forum semi-umum, gw sudah mencanangkan Peraturan Cokhy no. 1 / 2007 mengenai Keuangan Pribadi:
1. Punya Tujuan Keuangan yang jelas dan tertulis, jangka 1 tahun, jangka 3-5 tahun, dan jangka 10 tahun.
2. Punya Perencanaan dan Budgeting yang jelas, realistis, dan tertulis untuk mencapai tujuan keuangan ini.
3. Menjalankan perencanaan ini dengan sistem yang jelas dan terukur.
4. Memonitor pelaksanaan program ini, minimal satu bulan sekali bersama orang berkompetensi praktis dalam masalah perencanaan keuangan pribadi.

You can do it if you think you can do it… Sama seperti olahraga, permainan ini juga adalah permainan team dan membutuhkan partner yang punya keinginan dan minat yang sama. Harus gw akui, gw belum menemukannya… Jadi, tugas pertama adalah menemukan makhluk yang memiliki spesifikasi yang sesuai. Jadi, seperti yang gw sering katakan, kalau mau memancing ikan gurami carilah di empang, bukan di laut! Any suggestion people?

Last but not least
Sebelum gw tutup tulisan ini, gw cuma mau bilang sedikit bahwa semua tokoh dalam tulisan ini adalah fiksi belaka. Segala kesamaan dengan kehidupan nyata merupakan kebetulan, ketidaksengajaan, atau memang keisengan gw belaka saja.

Sebenarnya masih banyak yang mau gw ceritakan: Kenalan-kenalan baru yang gw temui, buku-buku yang gw baca, beberapa pelajaran pahit yang gw alami, perjalanan ke tempat yang menarik yang gw lakukan selama setahun ini dan banyak lagi… Tapi sayangnya tulisan ini akan menjadi terlalu panjang dan tidak nyaman untuk dibaca bila semua hal itu tumplek ublek di sini. Bisa-bisa, coret-coretan ini menjadi textbook mahasiswa psikologi semester 6 mata kuliah berjudul “Psikopat : Sebuah contoh nyata” :)

Lebih baik, kalo memang anda merasa tertarik untuk bertukar pikiran mengenai apa saja, silakan hubungi gw kapan saja. cokhy1@yahoo.com; cokhy.lubis@gmail.com masih available untuk dihubungi kapan saja selama gw available tentunya :). There are more gold has been mined from thoughts of men than has ever been taken from earth…

Setelah gw baca lagi tulisan di atas sebelum gw akhiri, terlintas gw mau menghapus bagian love lifenya, kadang gw mau menghapus bagian financial reviewnya. Toh ga ada yang tahu kan? Gila juga, kali-kali ada kecengan gw yang baca kan repot, bisa merusak image gw nih. Atau jangan-jangan ada yang ga suka sama tulisan ini dan menuntut gw atas dasar pencemaran nama baik. Tapi percaya deh, tidak ada dari satu bagianpun dalam tulisan ini yang gw hapus.

Ini adalah Kaleidoskop Cokhy 2006. Sedikit dangkal dan ga penting tapi tetap praktis dan aktual. Jangan mengharapkan gw tetap sama untuk tahun 2007 mendatang, tapi jangan juga mengharapkan terlalu drastis berubah ya… I don’t try to do different things, I just try to do things differently.

May us be with God, hopefully, God be with us…

Selamat Idul Adha 1427 H dan Selamat Tahun Baru 2007.
It will be a greater year and it will always should be!

With warmest regards,

Cokhy Indira Fasha Lubis
Tomang, 31 December 2006;
20.57 WIBLBPC (Waktu Indonesia Bagian Laptopnya Bbraun Pinjeman Cokhy)

PS : Sodara2 gw lagi pada bakar2an sate kambing dan sapi tuh di luar… Gw cuma mau berterima kasih kepada mereka, tanpa sate2 yang mereka buat dan izinkan untuk dicolong, mungkin finalisasi tulisan ini tidak akan selesai seperti sekarang.

18 Agustus 2006

Alexander Pope - Eloisa to Abelard

How happy is the blameless Vestal's lot
The world forgetting, by the world forgot
Eternal sunshine of the spotless mind
Each prayer accepted, and each wish resigned

Zuwanie - Liberation : The Interpreter (2005)

The gunfire around us makes it hard to hear.
But the human voice is different from other sounds.
It can be heard over noises that bury everything else.
Even when it's not shouting.
Even when it's just a whisper.
Even the lowest whisper can be heard - -over armies...
when it's telling the truth.