Setelah ditemukan bahwa genom manusia modern mengandung materi genetik dari Homo Neanderthal, beberapa hari ini sedang seru pula dibincangkan bahwa manusia modern juga mungkin memiliki materi genetik dari Homo Denisova. Jadi, kita ini merupakan blasteran turunan dari beberapa jenis manusia purba.
Homo denisova adalah manusia purba (genus Homo) yang fosilnya ditemukan di gua Denisova, Rusia pada tahun 2008. Diperkirakan, Homo denisova mulai muncul di Asia sebelum manusia modern hadir. Setelah manusia modern (Homo sapiens) tiba dari Afrika, populasi Homo denisova cenderung menurun.
Hasil analisa genetik Homo denisova terbaru menunjukkan bahwa ada persamaan urutan genetik antara Homo denisova dengan manusia modern saat ini. Diperkirakan, Homo sapiens di masa lampau melakukan kawin silang dengan Homo denisova. Hal ini menyebabkan keturunan manusia modern saat ini memiliki sedikit jejak genetik Homo denisova pada genomnya.
Misalnya saja, Orang Papua diperkirakan memiliki sekitar 6% materi genetik Homo denisova. Orang Aborigin dan kepulauan Asia Tenggara juga memiliki jejak genetik Homo denisova. Di sisi lain, penduduk di Asia benua dan tempat lainnya tidak memiliki jejak genetik ini.
Fakta ini menghasilkan kesimpulan sementara bahwa Homo sapiens dan Homo denisova melakukan kawin silang di sekitar Asia Tengah dan bermigrasi hingga ke kepulauan Asia Tenggara dan Oceania. Keturunan blasteran yang tinggal di Asia benua kemudian digusur lagi oleh rombongan migran manusia modern selanjutnya yang datang dari Afrika.
Penelitian ini dapat dilakukan teknologi analisa genetik baru yang menggunakan sequencing platform Illumina GAIIx. Teknologi ini hanya membutuhkan seuntai materi genetik saja (biasanya membutuhkan untai ganda). Hal ini memungkinkan rekonstruksi urutan genom Denisova dari materi genetik yang sangat terfragmentasi.
Sampel analisa genetik ini sendiri berasal dari fosil tulang jari seorang anak perempuan yang ditemukan pada gua Denisova. Berkat kondisi dan suhu yang mendukung di gua ini (rata-rata 0 derajat Celcius), sampel yang diambil memiliki kualitas yang sangat baik untuk analisa genetik.
***
Salah satu manfaat kawin silang antara Homo sapiens dan Homo denisova ini adalah perkembangan sistem imun manusia modern. Beberapa gen warisan Homo denisova menghasilkan sistem antigen leukosit pada manusia (human leukocyte antigen system/HLA). Sistem imun ini membantu pengenalan patogen dalam tubuh manusia secara lebih baik dan cepat.
Perkembangan teknologi analisa genetik juga semakin menjanjikan pada penelitian asal usul manusia modern. Homo denisova ini merupakan spesies manusia purba pertama yang ditemukan melalui analisa genetik (dulu memerlukan perbandingan anatomi). Peran genetika memang menjadi semakin penting dalam penelitian evolusi dan membuka keterbatasan temuan fosil dan arkeologi.
Ke depannya, teknologi analisa genetika ini dapat digunakan pada materi genetik manusia purba lain. Jangan-jangan, masih banyak nenek moyang kita lainnya selain Homo sapiens, Homo neanderthal, dan Homo denisova.
Ternyata bukan Cinta Laura saja yang blasteran, kita juga lho! *halah*
Sumber:
New DNA Analysis Shows Ancient Humans Interbred with Denisovans Who Were the Denisovans?