4 November 2008

fX

Langkah sore hari ini membawa saya ke sebuah mal perbelanjaan baru di bilangan Senayan bernama fX. Kalau Anda berada di Jakarta mungkin sudah pernah mendengar mal yang bernama eX, nah fX adalah adiknya si eX mal itu, berada di bawah manajemen yang sama.

Pemandangan yang saya lihat benar-benar perubahan yang sangat dramatis, mengingat beberapa tahun yang lalu manajemen bangunan fX ini masih bermasalah dengan penghuni apartemennya. Dengan uang muka yang sudah dibayar oleh calon penghuni apartemennya, pembangunan gedung ini terhambat karena kesulitan likuiditas. Saya tidak tahu kabar terakhirnya, tetapi harusnya permasalahan ini sudah beres.


Sekilas pengamatan saya merasakan atmosfir mal fX, menurut saya kurang tepat kalau disebut sebagai mal perbelanjaan. Kelihatannya tidak terlalu banyak toko-toko tempat berbelanja barang-barang. Toko yang dominan di fX adalah restoran, kafe, pusat kebugaran dan tempat lain yang membuatnya lebih layak disebut 'lifestyle' mal.

Sepertinya fX ini ingin memposisikan diri sebagai komplementer mal Plaza Senayan seperti eX yang merupakan komplementer dari Plaza Indonesia. Plaza Senayan dan Plaza Indonesia terkenal dengan prestisenya sebagai mal perbelanjaan kelas atas. Hal ini dilihat dari tenantnya yang terdiri dari berbagai merk asing terkenal. Komplementer dari toko-toko belanja terkenal ini, fX dan eX hanya ingin mengambil sedikit porsi saja, yaitu sebagai mal gaya hidup.

Salah satu pendukungnya adalah mal ini dilengkapi dengan fasilitas internet wifi berkecepatan sedang (menurut pengalaman saya). Hal ini membuat orang dipaksa untuk betah duduk beberapa lama, minimal untuk mengecek situs favorit di laptop yang dibawa. Selain itu, berbagai kafe dan tempat nongkrong menawarkan dirinya untuk dikunjungi berlama-lama tanpa khawatir kita diusir oleh karyawannya. Terakhir, Premium XXI (yang harga tiketnya cuma 15 ribu) akan melengkapi preposisi mal ini sebagai mal gaya hidup.

Sebagai penarik perhatian pengunjung, di fX ini ada perosotan terpanjang di Indonesia, namanya 'Atmosfear'. Cukup dengan membayar Rp 50.000 (weekdays), kita sudah bisa merasakan 'adrenalin rush' yang diciptakan oleh wahana sepanjang 26 sekian meter ini. Seingat saya, pada awal-awal pembukaannya, wahana ini digembar-gemborkan di berbagai iklan di radio lokal dan sepertinya menarik minat banyak orang untuk mengunjunginya.

Hal yang baru adalah management fX mempromosikan fasilitas meeting di berada di dalam mal ini. Sayang saya tidak menemukannya pada kunjungan pertama saya. Kalau memang benar begitu, bertambahlagilah fungsi sebuah mal, yaitu sebagai ruang kantor dadakan. Dengan begitu, 'flexible time', 'mobile office', dan konsep sejenisnya dapat makin terakomodasi di Jakarta.

Saat ini kalau sore-sore kita lihat, pengunjung mal fX sudah relatif banyak. Minimal orang berkunjung untuk bertemu setelah jam kerja menunggu 'three in one' di bilangan Senayan.
Memang ada-ada saja orang Jakarta, tidak pernah berhenti berinvovasi.

Well, selamat datang fX di kancah persaingan mal di Jakarta. Semoga bisa exist..

Tidak ada komentar: