Persimpangan itu pasti terjadi, kadang nyata, kadang subtil.
Ada persimpangan yang hadir dengan sendirinya, tapi ada juga yang hadir melalui rencana.
Persimpangan membuat kita melambat. Ia membuat kita mengingat
lagi tujuan, meninjau kembali rute, mempertimbangkan alternatif. Kemudian ia membuat
kita memutuskan.
Persimpangan mungkin membuat kita berharap debar untuk melintasinya. Ia mungkin juga membuat kita menghindar enggan melintasinya. Karena ia membuat kita memutuskan.
Persimpangan memang hanya bisa menawarkan kita lurus, atau kiri, atau kanan. Sebab Kendaraan Waktu tak pernah mengizinkan kita mundur, atau berhenti,
atau berputar.
Karena hanya bisa lurus| kiri | kanan..... Maju.